Gunung Lawu

GUNUNG LAWU

Gunung Lawu ada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Puncak tertinggi gunung Lawu (Puncak Argo Dumilah) berada pada ketingggian 3.265 m dpl. Ada dua buah Kawah tua di dekat puncak Gunung Lawu, Kawah Telaga Kuning dan Kawah Telaga Lembung Selayur.

Lautan Awan di Puncak Lawu

Pendakian akan dimulai dari keberangkatan Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Solo Jebres, dilanjutkan jalan kaki 1km untuk sampai di jalan raya.

Stasiun Solo Jebres

Dari sini kita akan naik bus ke Tawangmangu sekitar 90 menit. Waktu pendakian yang terbaik adalah malam hari. Mobil terakhir dari Kota Solo menuju Tawangmangu, atau Cemoro Sewu sekitar pukul 17.30 WIB.

Jalan Menuju Tawangmangu

Jalan Berliku

Gunung Lawu bisa didaki lewat Cemoro Kandang (Jawa Tengah) atau Cemoro Sewu (Jawa Timur, 1600 mdpl), jarak kedua tempat ini gak begitu jauh. Dari Tawangmangu kita bisa naik mobil Omprengan menuju Cemoro Sewu atau Cemoro Kandang.

Kalau ke sorean kita harus mencarter mobil dan kalo gak ada mobil kita harus berjalan kaki sekitar 9,5 Km menuju Cemoro Kandang atau 10 Km menuju Cemoro Sewu. Mobil terakhir omprengan biasanya sekitar pukul 17.00, tapi kalo lagi rame kadang jam 19.00 WIB masih ada mobil omprengan.

Para pendaki biasanya beristirahat di pos Cemoro Sewu untuk menunggu malam hari tiba, karena pendakian terbaik pada malam hari ( 21.00 – 23.00 ) dan kita sampai dipuncak menjelang pagi untuk menyaksikan sunrise.

Jalur Cemoro Sewu memiliki jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi. Awal perjalanan jalur ditumbuhi oleh pohon-pohon Cemara, karena lebatnya hutan Cemara yang tumbuh maka daerah ini dinamai Cemoro Sewu (Seribu Cemara). Pemandangan kontras segera muncul setelah melewati hutan Cemara. Di kiri kanan jalur terdapat kebun sayur hingga mencapai Pos 1.

Sebelum sampai Pos 1 terdapat Sumber Air Wesanan dipuncak gunung kita menemukan tempat-tempat mata air yang dikeramatkan oleh masyarakat. Jalur mendatar dan sedikit menanjak hingga Pos Pertama. Pos pertama kita akan bertemu dengan pendaki lain yang sedang beristirahat, di sini juga terdapat sebuah bangunan untuk beristirahat juga ada sebuah warung makanan, yang buka pada hari Kamis-Minggu dan pada musim-musim ramai pendakian dan ramai orang berjiarah.

Cemoro Sewu

Peristirahatan - Pos 1

Menuju Pos 2 jalur melewati batu-batuan dengan kemiringan yang cukup tajam. Kita akan melewati tempat keramat yakni Watu Jago, sebuah batu besar yang bentuknya menyerupai ayam jago.

Pos 2 berupa dataran yang agak luas, banyak ditumbuhi pohon-pohon besar dan banyak batu besar, sehingga pendaki dapat membuat tenda ditempat ini dengan nyaman karena terlindung dari hempasan angin. Bila ramai di Pos 2 ini juga sering terdapat pedagang makanan.

Dari Pos 2 menuju Pos 3 Jalur batu-batuan semakin curam dan menanjak. Di jalur ini terdapat asap belerang sehingga pendaki disarankan untuk tidak berlama-lama beristirahat di Pos 3. Menuju Pos 4 jalur menanjak, merangkak pada batu-batuan.

Pos 4 hanya berupa tempat datar yang sempit yang berada di cerukan tebing batu, hanya cukup untuk mendirikan satu buah tenda, tempat ini sedikit terlindung dari hempasan angin.

Setelah pos 4 adalah daerah curam yang sangat dingin. Pos 5 atau Pos Sumur Jolotundo ada di dekat Sumur Jolotundo sumur keramat.
Dari Pos 5 kita sedikit turun, muterin salah satu puncak, untuk menuju ke Sendang Drajad.

Jalur Sebelum Pos 5

Jalur Jolotundo - Sendang Drajad

Dari Sendang Drajad bisa ke Puncak Argo Dumilah, atau jalan lagi melingkar salah satu puncak menuju Hargo Dalem. Dari Hargo Dalem bisa lewat Jalur Cemoro Kandang atau Jalur Candi Seto. dari sini bisa keliatan samudra indonesia dan waduk gajah mungkur.

Lautan Awan Di Puncak Lawu